Peringatan HUT RI Ke 76, Hikmah di Tengah Pandemi Covid 19

Hikmah Peringatan HUT RI ke 76 oleh Rozi Piliang.

Merdeka! Merdeka! Merdeka!

Begitulah kira-kira teriakan masyarakat Indonesia 76 tahun silam setelah Bung Karno dan Bung Hatta berhasil Memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia. Tepat pada hari Jumat pukul 10.00 WIB Tanggal 17 Agustus 1945, rumah di jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta menjadi saksi bahwa Indonesia sudah menjadi Negara yang berdaulat.


Apakah perjuangan telah usai ? Pertanyaan ini kemudian muncul. Belum, perjuangan masyarakat Indonesia belum usai untuk mendapatkan sepenuhnya kemerdekaan Indonesia. Pasca Proklamasi masih banyak pertumpahan darah yang terjadi.

Meskipun demikian, 17 Agustus 1945 adalah awal dari sejarah kemerdekaan Negara tercinta kita ini. Merdeka dari penjajahan, akan tetapi sampai kapanpun perjuangan tidak akan pernah usai. Masih banyak tugas-tugas berat lain yang harus dilakukan oleh bangsa ini.

Semarak Kemerdekaan

Semarak kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tahun 1945 secara terus menerus diperingati setiap tahun. Berbagai macam kegiatan seremonial dilaksanakan seperti tabur bunga di makam pahlawan, Upacara Bendera, hingga acara hiburan seperti; pawai, karnaval, lomba makan kerupuk, lomba balap karung, lomba panjat pinang dan lain-lain.

Kegiatan seperti yang saya sebutkan di atas selalu dilaksanakan setiap tahun. Perayaan hari kemerdekaan dilaksanakan dengan rasa bangga dan antusias yang tinggi. Semua elemen masyarakat ikut serta dalam memeriahkan kegiatan ini.
Lalu bagaimana dengan tahun ini ? Peringatan HUT RI ke 76 ! Apa yang berbeda dari beberapa tahun sebelumnya ? Bagaimana semarak kemerdekaan ? Kenapa sepi ?

Peringatan HUT RI ke 76

Pada hari ini, 17 Agustus 2021 adalah peringatan HUT RI ke 76. Peringatan kemerdekaan bukanlah hanya sebuah seremonial untuk menghargai perjuangan para pahlawan bangsa dalam merebut kemerdekaan. Akan tetapi, peringatan kemerdekaan adalah momen untuk mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia agar dapat bertindak dan bersikap semangat, pantang menyerah, adil, gotong royong, dan sebagainya layaknya seorang pahlawan pada saat berjuang.

Peringatan HUT RI ke 76 memang agak sedikit berbeda dari beberapa tahun sebelumnya. Pada perayaan kali ini, Indonesia masih dalam situasi pandemi Covid-19, yang mengharuskan seluruh masyarakat untuk menaati protokol kesehatan. Tidak ada lagi keramaian atau kerumunan, kegiatan masyarakat pun harus dibatasi. Namun demikian seharusnya pembatasan tersebut tidak mengurangi semarak kemerdekaan.

Suasana sepi semarak kemerdekaan tahun ini bukan tanpa alasan. Bukan berarti rasa nasionalisme kita berkurang atau pudar. Akan tetapi memang kita masih dalam situasi pandemi yang harus kita hadapi dengan bijaksana. Banyak hikmah yang bisa diambil dari situasi pandemi ini untuk mencapai semarak kemerdekaan, diantaranya adalah menguji rasa nasionalisme, menguji rasa gotong royong dan kepedulian sosial.

Nasionalisme

Seperti apapun dan bagaimanapun situasi yang dihadapi, rasa nasionalisme jangan sampai kurang dan pudar. Walaupun kegiatan masyarakat dibatasi selama pandemi, bukan berati kita lupa dengan nilai-nilai nasionalisme. Bahkan, dalam situasi seperti ini rasa nasionalisme kita diuji. Apakah kita masih bisa menjunjung tinggi apa yang telah diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945.

Nasionalisme itu bukan sekedar hadir saat upacara bendera, atau hanya ikut-ikutan mengibarkan bendera di halaman rumah. Itu hanya sebagian kecil dari nasionalisme. Nasionalisme sesungguhnya adalah perbuatan yang benar-benar ditujukan untuk bangsa tanpa ada kepentingan pribadi di dalamnya. kalaupun ada keuntungan untuk pribadi atas perbuatan tersebut, itu adalah bonus.

Kegiatan nasionalisme seperti apa yang harus dilakukan ? terlalu banyak jawaban untuk menjawab pertanyaan tersebut. Singkatnya, mari kita coba baca dan pahami amanat pembukaan UUD 1945, serta laksanakan kegiatan yang berhubungan dengan amanat tersebut.

Kesimpulan

Peringatan HUT RI ke 76 di tengah pandemi covid-19 memberikan berbagai hikmah tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Rasa Nasionalisme kita diuji dalam keterbatasan kegiatan yang dapat dilakukan. Tentu ini bukan masalah besar, karena menunjukkan nasionalisme tidak harus menunggu momen peringatan hari kemerdekaan.

Pembatasan kegiatan masyarakat karena tidak bisa merayakan peringatan HUT RI ke 76 bukan hambatan untuk mewujudkan sikap Nasionalisme. Justru sikap nasionalisme harus hidup dalam diri setiap Warga Negara Indonesia kapanpun dan dimanapun meskipun kegiatan perayaan peringatan HUT RI ke 76 dibatasi karena situasi pandemi covid-19.